Navigation

MENDAGRI TANDATANGANI PRASASTI KEBUN RAYA KUNINGAN



Menteri Dalam Negeri DR. H. Gamawan Fauzi, SH., MM, resmi membubuhkan tandatangannya di atas prasasti Kebun Raya Kuningan, Kamis (9/10/2014) disela acara peresmian hasil-hasil pembangunan bidang pemerintahan umum tahun 2012 dan 2013 serta Rakornas Pembinaan dan Sosialisasi Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Ke-II, tahun 2014 di Ballroom Hotel Golden Boutique, Jl. Angkasa No. 1 Gunung Sahari Jakarta Pusat.
Selain itu juga Mendagri, memberikan penghargaan kepada Badan Kerjasama Daerah yang berprestasi yang diterima Ketua Badan Kerjasama Antar Daerah (Kunci bersama) H. Aang Hamid Suganda, S.Sos., kemudian penghargaan diberikan kepada ratusan pegawai berprestasi dibidang masing-masing, penghargaan tersebut diberikan secara simbolis kepada ratusan pekerja terbaik yang diwakili oleh lima orang di masing-masing bidang kemudian pemberian sertifikat diberikan kepada daerah yang mampu menyelesaikan batas antardaerah, pelatihan intelejen pamong praja, ahli pemadam kebakaran, fasilitator aktif penanganan batas wilayah dan pemberian sertifikat lainnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, S.Sos, M.A.P., Asisten Pembangunan dan Kesra Setda Drs. H. Kamil Ganda Permadi, MM., Kepala Bagian Humas Setda Drs. Asep Budi Setiawan, M.Si., serta beberapa Gubernur, Walikota, dan Bupati penerima penghargaan. Acara tersebut mengambil tema dengan pelayanan administrasi pemerintahan yang cepat, transparan, dan akuntabel kita tingkatkan kesuksesan pelaksanaan pembangunan bidang pemerintahan umum.
Menteri Dalam Negeri DR. H. Gamawan Fauzi, SH., MM, berharap kegiatan ini menjadi bagian dalam upaya memperteguh dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).”Kegiatan ini cukup strategis terutama bagi pengembangan serta penyelenggaraan pemerintahan umum kementerian dalam negeri,” tuturnya.
Terkait dengan pencanangan pusat pertumbuhan berbasis ekowisata Kebun Raya Kuningan (KRK), ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
Ekowisata dimulai ketika dirasakan adanya dampak negatif pada kegiatan pariwisata konvensional. Dampak negatif ini bukan hanya dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli lingkungan tapi juga para budayawan, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata itu sendiri. Dampak berupa kerusakan lingkungan, terpengaruhnya budaya lokal secara tidak terkontrol, berkurangnya peran masyarakat setempat dan persaingan bisnis yang mulai mengancam lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
Pada mulanya ekowisata dijalankan dengan cara membawa wisatawan ke objek wisata alam yang eksotis dengan cara ramah lingkungan. Proses kunjungan yang sebelumnya memanjakan wisatawan namun memberikan dampak negatif kepada lingkungan mulai dikurangi.
KRK merupakan salah satu dari 25 kebun raya  di Indonesia, KRK dinilai tertib, serta memiliki pengembangan visi kedepan yang baik sehingga diharapkan kehadiran KRK selain membawa dampak lingkungan yang positif, pariwisata berkelanjutan serta punya peran dalam memerangi kemiskinan. Masyarakat di sekitar destinasi wisata dapat menggantungkan hidupnya dari pariwisata, masyarakat setempat tidak hanya menjadi penonton tapi juga jadi pelaku wisata. (beben)
Share

HUMAS SETDA KAB. KUNINGAN

Humas setda kabupaten kuningan Jl. siliwangi no 88. Kuningan

Post A Comment:

0 comments: