Navigation

BUPATI DAN KETUA PBNU RESMIKAN MASJID DESA PANGKALAN



Warga masyarakat desa Pangkalan begitu antusias menerima kunjungan dari ketua umum PBNU Prof.DR.KH.said Aqil Siraj,MA yang berkunjung ke desa panggkalan pada hari Sabtu (24/7). Prof.DR.KH.said Aqil Siraj,MA bersama bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda hadir di desa Pangkalan Kecamatan Ciawigebang  untuk melakukan peresmian Masjid Baitul Mukhlisin . Hadir dalam kesempatan tersebut  ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Kapolres Kuningan, ketua TP PKK kabupaten Kuningan Hj.Utje.Ch.Suganda, ketua Kementrian  Agama kabupaten kuningan,  Ketua PCNU Kuningan.

Drs. H. M. Ridwan, MA selaku ketua panitia Pembangunan Masjid Baitul Mukhlisin desa Pangkalan kecamatan Ciawigebang mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran dua prang tokoh yaitu ketua PBNU dan Bupati Kuningan selain itu juga beliau menjelaskan tentang riwayat pembangunan  Masjid Baitul Mukhlisin desa Pangkalan, masjid tersebut menurut beliau mulai dibangun pada tahun 2003 tepatnya pada tanggal 2 September dengan perkiraan biaya mencapai dua milyar lebih yang didapat dari swadaya masyarakat dan sumbangan dari  para donator. Lamanya pengerjaan dikarenakan  masjid yang memiliki 2 lantai tersebut dikarenakan masyarakat menginginkan hasil yang apik dan rapih sehingga menghasilkan masjid yang indah.

Ketua PCNU Kabupaten Kuningan H.R.Machmud Silahudin dalam sambutan selamat datangnya mengucapkan selamat  kepada Prof.DR. KH.Said Aqil Siraj, MA yang telah  terpilih menjadi ketua Umum PBNU pada Mukhtamar ke 32 NU di Makasar Sulawesi Selatan  selain itu beliau mengucapkan rasa terima kasihnya atas kedatangan Prof DR.KH.Said Aqil Siraj,MA dan Bupati Kuningan “ ditengah jadwal yang begitu padat bapak telah menyempatkan untuk datang ke desa pangkalan, hal tersebut merupakan berkah tersendiri bagi masyarakat desa pangkalan dan masyarakat kabupaten Kuningan pada umumnya”kata H.R Machmud Silahudin

Bupati Kuningan dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Prof DR.KH.Said Aqil Siraj,MA beserta rombongan di kabupaten Kuningan  tidak lupa beliau juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Prof DR.KH.Said Aqil Siraj,MA menjadi ketua PBNU. Bupati Kuningan menjelaskan bahwa Kabupaten Kuningan merupakan kabupaten yang masyarakatnya agamis dan mempunyai semangat gotong royong yang tinggi hal tersebut tercermin pada masyarakat desa Pangkalan kecamatan Ciawigebang yang mampu membangun Masjid yang begitu mengah dan indah yang dihasilkan dari Swadaya masyarakatnya “saya sangat  bangga dan mengucapkan rasa terima kasih pada masyarakat desa pangkalan pada umumnya dan pada panitia pembangunan Masjid pada khususnya yang telah mampu membangun Masjid yang mengah dan Indah “ lanjut Bupati kuningan.

Menyinggung mengenai posisi ulama dalam masyarakat bupati menegaskan bahwa ulama menempati posisi yang sangat penting dalam membimbing, mengarahkan masyarakat sehingga bupati meminta para ulama untuk dapat memberikan bimbingan keagamaan sehingga umat mampu melaksanakan ajaran agama dengan baik dan benar selain itu juga ulama dituntut dapat memberikan penerangan dan motivasi keagamaan dalam pelaksanaan program pembangunan .

Diakhir sambutannnya bupati Kuningan mengharapkan dengan momentum peremian Masjid baitul Mukhlisin  dapat menjadi media dakwah untuk memperkokoh komitmen bersam membangun pembinaan kehidupan beragama secara berkualitas dan menjadikan Masjid sebagai pusat berbagai kegiatan penegakan ajaran agama yang suci pondasi Aqidah yang kokoh dan kuat.

Dalam kesempatan tersebut Prof DR.KH.Said Aqil Siraj,MA berkesempatan memberikan taushiyah kapada seluruh yang hadir dalam acara tersebut. Dalam taushiyahnya Prof DR.KH.Said Aqil Siraj,MA menekankan tentang kerukunan Bergama yang merupakan pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kesempatan tersebut belaiu menegaskan bahwa Nu tidak berpolitik.
Share

HUMAS SETDA KAB. KUNINGAN

Humas setda kabupaten kuningan Jl. siliwangi no 88. Kuningan

Post A Comment:

2 comments:

  1. Sang pengadu domba muslim lagi berkunjung di kuningan.

    BalasHapus
  2. aBDULLAH ABU FAIQ ABU, bahasa anda sungguh tidak sopan, apa anda bukan orang beragama, bukankah Islam mengajarkan untuk memuliakan tamu, ternyata bahasa anda pantas untuk bahasa orang yang tidak pernah duduk dibangku sekolah

    BalasHapus