Wakil Bupati
Kuningan H. Momon Rochmana membuka rapat koordinasi ujian nasional tahun 2013
yang diselenggarakan pada hari senin (18/2) di Hotel Tirta Sanita. Hadir dalam
acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Kuningan,
kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kuningan,Ketua Dewan Pendidikan, ketua
PGRI, ketua BPMS, para kepala UPTD
Pendidikan, kepala SMP, SMA dan SMK.
Sekretaris Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Kuningan Drs. Agus Sadeli MPd dalam
laporannya mengungkapkan bahwa beradasarkan Prosedur Operasi Standar (POS)
penyelenggara ujian nasional tahun 2013 yang disampaikan Badan Standar Nasional Pendidikan, pelaksanaan
ujian nasional akan dilaksanakan secara serentak pada bulan April tetapi SMK
akan diawali dengan uji kompetensi yang
akan dimulai pada bulam Maret 2013.
“Untuk Peserta Uian
Nasional tahun 2013 berdasarkan pendataan awal akan diiikuti sebanyak 42.899 siswa dengan rincian : 18.354 siswa
SD, 12.875 Siswa SMP, 4.215 Siswa SMA, 6.215 Siswa SMK, 20 siswa paket A, 427
siswa paket B dan 793 siswa paket C “ tambah Drs. Agus Sadeli MPd.
Sementara itu
kepala Dinas Pendidikan pemuda olahraga kabupaten Kuningan Drs. H. Maman Suparman,MM menuturkan bahwa soal pada UN
tahun 2013 akan menjadi 20 paket.” Tidak seperti tahun nyang lalu hanya 5 paket
soal, jadi setiap siswa dalam sebuah ruangan UN akan memiliki soal berbeda,
satu ruangan UN itu kan ada 20 siswa, jadi kita sediakan 20 paket soal berbeda”
Wakil Bupati kuningan H. Momon rochmana
dalam sambutannya mengingatkan kepada Disdikpora agar pelaksanaan UN
tahun 2013 dilaksanakan dengan persiapan dan pelaksanaan yang lebih matang,
“karena walaupun pelaksanaan ujian Nasional ini merupakan agenda rutin setiap
tahun ternyada dalam pelaksanaanya banyak mengalami perubahan, baik dari
mekanisme maupun dari sisi pelaksanaanya ini tentunya memerlukan keseriusan
kita semua didalam menyingkapi perubahan yang terjadi. Masalah-masalah yang
terjadi pada pelaksanaan ujian nasional sebelumnya dapat diantisipasi lebih
dini, seperti kemungkinan adanya kerwanan kebocoran soal-soal ujian nasional,
adanya peserta ujian nasional yang tidak dapat mengikuti ujian serta adanya
kecenderungan menurunnya kedisiplinan para peserta ujian nasional serta masalah-masalah
lainya yang terjadi”
-Johanes-
Post A Comment:
0 comments: