Navigation

400 PERSEN ANAK DAPAT ILMU PENGETAHUAN DARI PESANTREN


Direktur pembinaan PK-LK Dikdas Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI dr. Mujito, AK, M.Si mengatakan, pendidikan untuk anak yang diperoleh dari pesantren sampai 400 persen, seratus persen ilmu pengetahuan umum, seratus persen ilmu pengetahuan agama, seratus persen ilmu pengetahuan seni serta seratus persen ilmu pengetahuan kesehatan,”Ini merupakan kelebihan yang didapat anak menjadi santri di pesantren,” ujarnya.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri pembukaan pekan olah raga dan seni santri serta sosialisasi peraturan bupati tentang pendidikan inklusif tahun 2012, Senin (17/9) bertempat di Gor Ewangga Kuningan yang di buka langsung Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda.
Ikut menghadiri Ketua MUI Kyai H. Hafidin Achmad, Ketua TP PKK yang sekaligus ketua K3S Kuningan Hj. Utje Ch Suganda, Ketua Komisi D Drs H Ending Suwandi, MM, serta camat se-Kabupaten Kuningan.
Lebih lanjut Mujito menambahkan, setidaknya ada empat tujuan pendidikan di pesantren yaitu pendidikan olah pikir, pendidikan olah qolbu, pendidikan olah raga serta pendidikan olah seni yang didapat ketika anak menjadi santri di sebuah pesantren.
Terkait pendidikan inklusif Ia menyatakan kagum terhadap komitmen Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda dalam waktu dua bulan saja telah mampu melahirkan peraturan Bupati tentang pendidikan inklusif.
Menurutnya, dengan lahirnya perbup tersebut pendidikan inklusif di Kuningan khususnya telah memiliki payung hukum yang jelas sehingga kedepannya mampu menjadi aturan demi kemajuan bidang pendidikan inklusif itu sendiri.
Sementara itu Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda mengatakan, pekan olah raga dan seni santri merupakan event yang memiliki manfaat besar untuk mengukur prestasi yang telah diperoleh pada saat diperoleh dipesantren, dengan demikian setiap materi yang diperlombakan semaksimal mungkin dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
Terkait pencanangan Kabupaten Kuningan sebagai pelopor pembudaya pendidikan inklusif tingkat Jawa Barat pada 3 Juli 2012 yang lalu merupakan komitmen kuat pemerintah terhadap kepedulian bagi anak-anak berkebutuhan khusus terutama dalam bidang pendidikan,”Lahirnya perbup tentang pendidikan inklusif merupakan tindak lanjut serangkaian kebijakan dan program strategis yang disiapkan pemerintah,” tandasnya.
Menurutnya, pemerintah Kabupaten Kuningan dalam rangka mendorong keberpihakan terhadap pendidikan khusus dan layanan khusus senantiasa telah menjalin kemitraan yang koordinatif dengan direktorat PK-LK dikdas kemendikbud RI dengan dinas pendidikan Provinsi Jawa Barat, tindak lanjut dari kerjasama tersebut pada akhir tahun 2012 kabupaten Kuningan telah siap untuk menyediakan lahan guna pembangunan gedung Autis Centre yang diprogramkan oleh Direktorat PK-LK Dikdas kemendikbud RI. (Beben)

Share

HUMAS SETDA KAB. KUNINGAN

Humas setda kabupaten kuningan Jl. siliwangi no 88. Kuningan

Post A Comment:

1 comments:

  1. Pemerataan pembangunan diindonesia ternyata belum sepenuhnya merata secara menyeluruh,
    tidak hanya daerah terpencil diluar pulau jawa namun ternyata dipulau jawa itu sendiri pembangunan insfrastruktur jalan yang menghubungkan antar daerah belum sepenuhnya terrealisasikan bahkan kondisi jalan sangat - sangat memprihatinkan dan dapat membahayakan keselamatan pengendara yang melintasi jalur tersebut.

    Baca selengkapnya aspirasi kami pak :
    http://kisandesar.blogspot.com/2012/09/kondisi-insfrastruktur-jalan-antar.html

    BalasHapus