Kepedulian para pencinta alam untuk menjaga agar Gunung Ciremai  tetap bersih dari sampah terus dilakukan melalui Gerakan Sapu Gunung (GSG) Ciremai yang digagas oleh LSM Akar. Pesertanya pun tidak hanya berasal dari Kuningan saja bahkan ada juga yang dari  Purwakarta, Jabodetabek, Purbalingga, dan Semarang. Para peserta sebelum menuju lokasi  berkumpul dulu di Pandapa Paramarta.Keberangkatannya dilepas oleh Wakil Bupati Kuningan Drs. H. Momon Rochman, M.Si., Jum’at (28/5).
Dalam arahannya Wabup Kuningan mengatakan, melalui kegiatan ini akan memiliki peran terutama dalam hal mendorong dan mangajak masyarakat maupun para pendaki  untuk meningkatkan kesadaran. Dan kepedulian menganai betapa pentingnya kelestarian hutan bagi kelangsungan hidup manusia sekarang dan masa yang akan datang.
“Saya  sangat mengapreasiasi dan menghargai upaya LSM Akar yang tiap tahunnya menyelenggrakan kegitan GSG Ciremai. Untuk itu kepada para pemangku kepentingan lain untuk bersama-sama mensukseskan kegiatan ini. Dan menyampaiakan terima kasih juga kepada pencinta alam yang sudah datang  ke Kuningan dari beberapa daerah lainnya”ujarnya.
Wabup Kuningan menuturkan, melalui GSG ini Ciremai tentunya banyak manfaat  yang dapat kita ambil, yakni berkurangnya sampah sintetis sebagai biang  perusak alam, teridentifikasinya jalur-jalur pendakian yang terkena erosi/longsor.
Disamping itu, memperbaiki akses jalur pendakian yang akhir-akhir ini mengakibatkan para pendaki  tersesat. Dan juga sebagai upaya penyelamatan ekosistem Gunung Ciremai beserta nilai-nilai keindahan  wisata Gunung Ciremai di dalamnya.
“Dengan tetap menjaga nilai keindahan jalur pendakian, maka akan memungkinkan  para pendaki merasa nyaman dan kembali berkunjung ke Puncak Ciremai,”katanya.
Harapan dari kegiatan ini Wabup Kuningan mengungkapkan, bisa menjadi motivasi kepada masyarakat khusunya generasi muda untuk lebih  mencintai dan peduli terhadap alam. Terlebih lagi dengan potensi alam yang kita miliki bisa menghasilakan air yang dapat  memberikan kehidupan bagi masyarakat lainnya. Bahkan Kuningan sudah menjadi penyuplai untuk wilayah Cirebon, Indaramayu bahkan rencananya sampai ke Brebes. 
Dijelaskan Ketua Penyelenggara Yaya Engkuy yang juga pengurus Akar, GSG Ciremai merupakan  kegiatan operasi pembersihan sampah plastik dari jalur pendakian Gunung Ciremai disepenjang jalur pendakian Linggarjati dan Palutungan. Kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan yang dimulai sejak tahun 1990 dan tahun sekarang merupakan ke 15 kalinya. 
Disebutkannya, untuk tahun sekarang  diikuti 268 peerta terdiri dari perempuan 56 dan laki-laki 212. peserta terbagi  dari 45 organisasi  yang berasal dari daerah Kuningan, Majalengka, Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Kota Banjar, Bandung, Purwakarta, Jabodetabek, Purbalingga, dan Semarang.
Ditambahkan Ketua Akar Kuningan Avo, kegiatan GSG berlangsung mulai hari Jum’at tanggal 28 hingga 30 Mei. Untuk hari ini para peserta menuju lokasi puncak terlebih dahulu sambil melihat kondisi yang ada. Sementar kegiatan  intinya akan dilakukan Hari Sabtu dan Minggu sambil turun gunung. 
“Adapun jumlah sampah dari tiap tahun mengalami pengurangan untuk tahun kemarin mencapai 125 karung dan kita harapkan sekarang juga mulai ada pengurangan jumlah sampah tersebut. Karena hal itu menunjukan tingkat kedaran para pendaki. Untuk jenis sampah terdiri dari plastic bekas makana, botol kaleng, botol minum dan jenis lainnya.” Teangnya.
Dia juga menghimbau kepada para pendaki agar memperhatikan pembuangan sampah ini. Karena betapa sulitnya mengambil sampah yang berceceran di lokasi pendakian. Untuk itu  sampahnya dapat dibawa kembali ketika turun pendakian. 
Pelepasan Peserta GSG Ciremai dihadiri juga, Ketua DPDR Kuningan  Acep Purnama, SH. Dandim 0615 Kuningan, Kapolres Kuningan, Kepala BPLHD Kuningan, Kepala Badan Taman Nasional Gunung Ciremai, ADM Perum Perhutani dan lainnya. (N).

 



 
Teruslah memberi arti buat negeri ini...semoga bisa ikut lagi di kegiatan2 lainnya...
BalasHapus