Navigation

MAKNAI KEBANGKITAN NASIONAL MELALUI KERJA NYATA DALAM SUASANA KEHARMONISAN DAN KEMAJEMUKAN BANGSA


Sudah lebih dari seratus tahun kita berproses dalam kesadaran kita untuk menjadi bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan jati diri di tengah-tengahkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wajah dan corak ke-Indonesia-an kitapun tentunya telah banyak mengalami perubahan, dan perkembangan seiring dengan perubahan jaman dan tuntutan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itulah dalam rangka tetap menjaga semangat dan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, kita tidak boleh lengah tapi justru haru semakin waspada dan cerdas dalam menghadapai berbagai perubahan dan kemajuan yang berproses secara terus menerus tersebut.

Hal tersebut disampaikan Bupati Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda dalam Upacara Hari Kebangkitan Nasional, Selasa 20 Mei 2014 yang bertempat di Pandapa Paramartha komploks Stadion Mashud Kuningan. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Kuningan H. Acep Purnama, Sekda Yosep Setiawan, Dandim 0615 Kuningan Letkol Czi Dindin Kamaludin, S.Ip, Ketua Tp PKK Hj. Ika Acep, Ketua Dharma Wanita Persatuan Hj. Popi Yosep serta para kepala SKPD dan undangan.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, tema kebangkitan nasional tahun ini adalah “maknai kebangkitan nasional Melalui kerja nyata dalam suasana keharmonisan dan kemajemukan bangsa “. Tema ini mengandung tiga makna yang sekaligus menjadi instrumen ukuran sejauh mana nilai-nilai nasionalisme terimplementasikan dalam karsa, cipta dan karya kekinian kita secara nyata. Artinya, nasionalisme bukan sekedar diskursus dan wacana yang sorak sorai.

Kedua, bahwa kita pada dasarnya menginginkan sebuah keharmonisan dalam perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara., nasionalisme terbangun bukan dari perilaku saling menuding, bukan saling menyalahkan dan bahkan bukan untuk saling menyingkirkan. Kekuatan kebangsaan tersemai dalam kohesivitas yang harmonis dari kekuatan dan energi potensi yang telah ita miliki.

Selanjutnya yang ketiga adalah memberi rujukan bahwa kekuatan sebuah bangsa tercirikan dari bagaimana perbedaan dan kemajemukan dapat terkelola menjadi kekuatan. Itulah niat mulia untuk menyatukan perbedaan-perbedaan yang dimiliki bangsa ini memlui sumpah pemuda pada 28 oktober 1928.

Namum demikian kemajemukan akhir-alhir ini mengalami penggerusan dari hakekat  nasionalisme itu sendiri. Semangat persatuan dan kesatuan demi menjunjung tinggi sikap nasionalisme yang dulu didambakan dan dibanggakan kini menjadi kekhawatiran kita bersama. Oleh karena itu “ Mari kita kembali kecita-cita kebangkitan kita menjadi bangsa yang penuh semangat “. *DoniS*
Share

HUMAS SETDA KAB. KUNINGAN

Humas setda kabupaten kuningan Jl. siliwangi no 88. Kuningan

Post A Comment:

1 comments:

  1. Assalamualaikum WR WB..Salam sejahtera kepada seluruh pemimpin Kabupaten Kuningan semoga Amanah dan selalu dilindungi oleh AllohSWT,Kami dari Rumah sholawat Kec.Cibingbin Kuningan mengetuk pintu hati para donatur guna Gerakan Seribu Berkah Ramadhan yang akan laksanakan diwilayah Kami ..dengan membagikan paket iffthor/buka puasa bagi kaum dhuafa dan yatim,santri yang ada dipesantren2 perbatasan...Kami mengetuk hati untuk berbagi...informasi silahkan hubungi Fauzi Mauluddin,S.Kep Koordinator RT 04/003 Dusun Pahing Cibingbin.085797542850

    BalasHapus